Fri at 2:16pm | Edit Note | Delete
Pengetahuan dan Informasi, begitupula wawasan yang kita anggap adalah hal yang
membuat kita merasa "Cerdas, Pintar dan paling benar", merupakan mata rantai
informasi, sekumpulan informasi dari generasi ke generasi yang kita kumpulkan
tahap demi tahap. Tapi, kita terlena dan begitu saja percaya, tanpa memeriksa.
Bayangkan seandainya saya berkata, " Saya sedang memegang seekor Gajah di balik
punggung saya". Percayakah anda ?". Tentu tidak. Mengapa bisa benar jawaban anda,
karena anda telah menggunakan "Logika" untuk mengetahuinya.
Kita mempercayai adanya "Tuhan" serta keberadaannya ( eksistensi-nya ), karena
kita menyandarkan logika kita. Kita melihat bintang - bintang dan wujud lainnya
yang begitu besar dan jauh dapat mengambang dalam alam semesta, benda - benda ini
pun ditumpu oleh sekelompok partikel kecil ( miliaran dan tak terhitung ) yang
bergerak melingkar dan teratur, yang mana perpotongan gerakan mereka menghasilkan
gravitasi ( mekanika kuantum). Jutaan orang sudah menjadi saksi kebenarannya
( pakai mikroskop canggih dong..). Keteraturan ini membuat logika kita berkata,
adanya eksistensi yang membuatnya teratur. Sedangkan sesuatu yang berantakan bisa
saja ada yang merancangnya.
Teori bigbang telah nyata dapat kita logika, artinya, ledakan selalu menghasilkan
sesuatu yang destruktif ( kerusakan ), tapi ledakan yang membuat terciptanya alam
semesta akibat dari sekumpulan elementer partikel yang padat dan yang tidak mampu
menahan beban masa-nya, menjadi sesuatu yang sangat teratur dan sempurna, yaitu
"Alam Semesta". Tentu ada yang membuatnya begitu teratur dan indah, itulah yang
kita sebut Tuhan. Di sini berarti kita telah menggunakan logika untuk mempercayai
adanya "Tuhan".
Maka :
Lalu bagaimana dengan ajaran ketuhanan dan ritual ibadah agama. ( harus di
logika ).
-Bagaimana sejarah masa lalu ?( harus d ilogika )
-Bagaimana ajaran nenek moyang kita ?( harus di logika ).
-Bagaimana dengan buku - buku, manuskrip, dan informasi apapun yang kita terima ?
( harus kita logika ).
"LOGIKA" atau "Mantiq" adalah harta paling berharga manusia. Tanpa logika kita
tidak lebih berharga dari hewan ternak. Apa bedanya ?.
Logika menjadi penerang kita, penunjuk kepada sesuatu kebenaran yang memang bisa
saja dalam waktu tidak tertentu ke-depan adalah salah. Tapi logika menghantarkan
kita kepada kebenaran saat ini, saat kita hidup. Bukan saat kita telah mati,
menyatu dengan tanah.
Seandainya kita anggap benar adanya Tuhan, dan benar adanya hari penghakiman yang
seadil - adilnya. Maka sudah pasti, Logika inilah yang dimintai pertanggung
jawaban.
LOGIKA membuat manusia bisa memilih mana yang benar dan salah, baik dan buruk,
hitam dan putih.
Logika tempat bersemayam-nya Malaikat dan setan. di mana terjadinya tarik menarik
terhadap hal - hal pembanding kita.
Logika Setan ada pada tahkyul dan mitos.
Logika malaikat ada pada keilmuan, epistimologi dan ontologi ( nilai ).
Logika malaikat adalah menarik kebenaran dari nilainya ( value ) subjeck dan
objeck. Logika malaikat memiliki sistematika : indera sebagai input, otak sebagai
converter, hati sebagai eksekutor ( hakim ), balik ke otak sebagai pembanding
( komparasi lalu membuat analogi ), indera lagi sebagai ouput.
Maka, gunakanlah logika malaikat anda.
Jika tidak, kita hanya menjadi sekumpulan manusia yang tidak lebih dari sekumpulan
hewan ternak atau hewan peliharaan yang selalu dituntun, bahkan ketika hendak
buang air.
Home »
» logika malaikat dan iblis
logika malaikat dan iblis
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
0 komentar:
Posting Komentar